Indeks ini diukur dengan menganalisis dampak bencana terhadap manusia, jumlah kematian perbencana dan persejuta populasi, dan frekuensi bencana selama 30 tahun terakhir. Metodologi telah ditentukan berdasarkan kejadian seperti gempa bumi, letusan gunung, tsunami, badai, banjir, kekeringan, longsor, cuaca ekstrim, dan epidemi.
Terdapat 15 dari 229 negara yang masuk dalam kategori ekstrim bersama Indonesia 
1.   Bangladesh 
2.   Indonesia 
3.   Iran 
4.   Pakistan 
5.   Ethiopia 
6.   Sudan 
7.   Mozambik
8.   Haiti 
9.   Filipina
10. Kolombia
11. India 
12. China 
"Kemiskinan adalah faktor penting di negara yang baik frekuensi atau dampak bencana alamnya luar biasa," kata analis Lingkungan Maplecroft, Dr. Anna Moss. "Infrastruktur yang minim, kepadatan di kawasan berisiko tinggi seperti kawasan banjir, pinggir sungai, dan tanah reklamasi menghasilkan angka korban yang besar."
Selama 30 tahun terakhir, Bangladesh Indonesia Iran 
Karena itu, Maplecroft mengingatkan investor tentang risiko itu. "Risiko bisnis termasuk kerusakan aset, terputusnya operasi mulai dari kelumpuhan infrastruktur seperti transportasi dan listrik, dan dampak pada pekerja lokal," kata Moss.
Pesan itu penting karena beberapa negara yang masuk kategori risiko ekstrem ini justru negara-negara yang menonjol dari segi pertumbuhan ekonomi.
Menurut IMF, pada 2009 Bangladesh tumbuh 5,49 persen, Indonesia 4,54 persen, Iran 1,82 persen, China 8,73 persen, dan India 5,66 persen. Negara-negara tersebut juga penting karena merupakan bagian dari rantai pasokan bahan banyak perusahaan.
NDRI adalah indeks utama dari Maplecroft's Natural Disasters Series, yang juga memasukkan Indeks Bencana Geografis, Indeks Bencana Hidrometeorologis dan Indeks Kerugian Ekonomis Bencana Alam. Sumber data NDRI termasuk EM-DAT: The International Disaster Database, Centre for Research on the Epidemiology of Disasters, USAID's Office of Foreign Disaster Assistance, Bank Dunia dan IMF.

 
No comments:
Post a Comment